Materi Lengkap Tentang Pesawat Sederhana (Pengertian, Jenis Dan Rumusnya)

Materi Lengkap Tentang Pesawat Sederhana (Pengertian, Jenis Dan Rumusnya)

Pesawat sederhana bisa kita lihat sehari – hari dalam kehidupan. Misalnya saja jika anda melihat permainan jungkat-jungkit itulah contoh pesawat sederhana. Selain itu gunting yang kalian gunakan untuk memotong kain, kertas dan lainnya juga termasuk dalam golongan pesawat sederhana. Lalu apakah sebenarnya pesawat sederhana itu? Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca pada paragraf selanjutnya.

Pengertian Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana yaitu berbagai peralatan yang bisa memudahkan manusia untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ketika anda mempelajari pesawat sederhana anda harus mengenal berbagai istilah sebagai berikut

  • Titik kuasa merupakan tempat dimana gaya kuasa itu diberikan
  • Titik beban merupakan tempat dimana meletakkan benda
  • Titik tumpu merupakan titik yang nantinya akan menjadi tumpuan untuk beban dan memiliki sifat tetap.

Jenis – Jenis Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana dibagi menjadi 3 yaitu pengungkit, katrol, Pengungkit miring. Berikut inilah penjelasannya

  1. Pengungkit

Yaitu pesawat sederhana yang berupa batang keras yang memiliki rotasi pada titik tumpu. Prinsip kerja dari pengungkit tauty dengan menggunakan kata kecuk beban berat dapat dipindahkan dengan mudah. Bagaimana cara memperkecil gaya?

Gaya dapat sipeekecik dengan memendekkan lengan beban. Jika lengan beban lebuh pendek maka lengan kuasanya yang akan memanjang. Jika lengan kuasa semakin memanjang maka gaya yang dibutuhkan juga semakin kecil. Jika dirumuskan “

F x lk = w x lb

gaya

Keterangan

F = gaya kuasa (N)

w = beban (N)

Lk = lengan kuasa (m)

Lb = lengan beban (m)

Baca juga : Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui

Berdasarkan dari rumus diatas maka pengungkit dibedakan lagi menjadi 3 yaitu

  • Pengungkit tingkat I

Merupakan pengungkit yang memiliki titik tumpu berada di antara lengan kuasa dan lengan beban. Contohnya saja yang lalu, jungkat jungkit, gunting, linggis dan masih banyak lagi.

  • Pengungkit tingkat II

Merupakan pengungkit yang memiliki titik beban diantara titik kuasa dan titik tumpu. Contohnya pemecah kemiri, gerobak dorong, pembuka tutup botol dan lainnya.

  • Pengungkit tingkat III

Merupakan pengungkit yang memiliki titik kuasa diantara titik tumpu dan titik beban. Contohnya stapler, pinset, alat pancing, lengan ketika sedang memegang benda dan lainnya.

  1. Bidang miring

Merupakan pesawat sederhana berupa palan ataupun bidang yang miring. Tujuannya digunakan untuk memindahkan Batang dengan beban yang berat. Semakin miring bidangnya semkain kecil gaya hang dberikan. Jadi rumusnya yaitu

F x s = w x h

Keterangan

F = gaya (N)

S = panjang papan (m)

w = beban (N)

h = tinggi papan (m)

Baca juga : Pengertian Sejarah

  1. Katrol

Katrol merupakan salah satu pesawat sederhana yang berupa roda beralur dikelilingi dengan tali. Prinsip kerjanya yaitu mengubah arah gaya yang dapat menimbulkan beban dapat terangkat. Katrol sama juga dengan pengungkit yang memiliki titik tumpu, kuasa dan beban.

Pada umumnya katrol dibagi menjadi 3 yaitu

  • Katrol tetap

Katrol yang memiliki posisi selalu tetap ketika digunakan. Katrol tetap digunakan untuk penggerak timba yang ada di sumur. Keuntungan mekanis katrol ini tetap. Karena gaya kuasa memang sepenuhnya digunakan untuk menarik beban sehingga F=w. Jadi keuntungan mekanisnya 1.

  • Katrol bergerak

Merupakan katrol yang berubah posisi ketika digunakan. Contohnya katrol yang digunakan untuk mengangkat adonan semen sampai ke lantai atas dalam pembangunan.

  • Katrol majemuk

Merupakan perpaduan dari katrol bergerak dan tetap. Keuntungan mekanisnya dapat ditentukan dari banyaknya tali yang digunakan. Semakin banyak katrol yang digunakan semakin mudah juga untuk mengangkat barang.

Demikian tadi beberapa jenis, pengertian dan rumus dari Pesawat sederhana. Banyak manfaat dan kegunaan untuk kehidupan sehari-hari jadi anda juga harus mengetahuinya. Sehingga dengan pengetahuan dan rumus yang disebutkan anda bisa memperkirakan pekerjaan anda bisa terselesaikan dengan mudah menggunakan pesawat sederhana.

Pengertian Hukum Ohm dan Rumusnya

Pengertian Hukum Ohm dan Rumusnya

Hukum Ohm adalah salah satu hukum paling fundamental untuk teori kelistrikan. Rumus atau persamaan Hukum Ohm menghubungkan tegangan dan arus ke sifat-sifat konduktor, yaitu resistansinya dalam suatu rangkaian. Seperti apa sih pengertian dari Hukum Ohm dan bagaimana hukum ini ditemukan serta bagaimana rumusnya?

Pengertian Hukum Ohm

 Hukum Ohm adalah salah satu hukum paling mendasar dan penting untuk mengatur rangkaian listrik dan elektronik. Hukum ini berkaitan dengan arus, tegangan, dan hambatan untuk perangkat linier, sehingga jika dua diketahui, yang ketiga dapat dihitung.

Dengan arus, tegangan, dan resistansi menjadi tiga dari jumlah rangkaian utama, maka Hukum Ohm juga sangat penting. Hukum Ohm digunakan untuk menghitung nilai resistor yang diperlukan dalam rangkaian, dan juga dapat digunakan untuk menentukan arus yang mengalir dalam rangkaian di mana tegangan dapat diukur dengan mudah melintasi resistor yang diketahui.

Lebih dari itu, Hukum Ohm juga digunakan dalam sejumlah besar kalkulasi dan dalam segala bentuk rangkaian listrik dan elektronik  bahkan di mana pun arus itu mengalir. Hukum Ohm menjelaskan cara arus mengalir melalui material ketika berbagai level tegangan diterapkan.

Beberapa bahan seperti kabel listrik menghadirkan sedikit hambatan terhadap aliran arus dan jenis bahan ini disebut konduktor. Oleh karena itu, jika konduktor ini ditempatkan tepat di seberang baterai misalnya, banyak arus akan mengalir.

Baca juga : Majas Metafora

Dalam kasus lain, bahan lain mungkin menghalangi aliran arus, tetapi masih memungkinkan beberapa bahan lain. Dalam rangkaian listrik, komponen ini sering disebut resistor dan ada bahan lain yang tidak ada arus sekalipun yang kemudian disebut isolator.

Hukum ini menyamakan situasi listrik dengan aliran air dalam pipa. Tegangan diwakili oleh tekanan air pipa, arus diwakili oleh jumlah air yang mengalir melalui pipa, dan terakhir resistansinya setara dengan ukuran pipa.

Dapat dibayangkan bahwa semakin lebar pipa maka semakin banyak air yang mengalir. Ohm menentukan bahwa untuk bahan normal, menggandakan tegangan menggandakan aliran arus untuk komponen tertentu. Material yang berbeda atau material yang sama dengan bentuk yang berbeda akan menghadirkan tingkat hambatan yang berbeda terhadap aliran arus.

Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan dan berbanding terbalik dengan resistansi dalam rangkaian. Dengan kata lain dengan menggandakan tegangan di sirkuit, arus juga akan berlipat ganda. Namun jika resistensinya digandakan, arus akan turun setengahnya.

Penemuan Hukum Ohm

Ada hubungan matematis yang menghubungkan arus, tegangan dan hambatan. Seorang ilmuwan Jerman bernama Georg Ohm melakukan banyak percobaan untuk menunjukkan hubungan antara ketiganya. Pada hari-hari ketika dia melakukan percobaan, tidak ada meteran seperti yang manusia kenal sekarang.

Baca juga : Tokoh Sumpah Pemuda

Namun dengan usaha dan kerja keras, maka ia kemudian berhasil menemukan apa yang Anda kenal sekarang sebagai Hukum Ohm. Georg Ohm sendiri lahir di Erlangen, sekitar 50 mil utara Munich pada tahun 1879.

Georg Ohm kemudian menjadi salah satu orang yang menyelidiki banyak tentang ilmu baru yang terkait dengan listrik, menemukan hubungan antara tegangan dan arus dalam sebuah konduktor. Hukum  ini kemudian dinamai Hukum Ohm, untuk menghormati penemuan yang dia lakukan.

Rumus Hukum Ohm

Rumus atau persamaan Hukum Ohm sangat mudah. Hukum Ohm dapat diekspresikan dalam bentuk matematika:

V = IR

Dimana:

    V = tegangan dinyatakan dalam Volt

    I = arus yang dinyatakan dalam Amp

    R = resistansi dinyatakan dalam Ohm

Bagaimana? Sudahkah Anda memahami apa sih Hukum Ohm dan seperti apa rumusnya? Untuk anak IPA Hukum Ohm ini sudah menjadi rumus wajib untuk dihafal ya? Jadi, pelajari dengan sebaik mungkin.

Pengertian Tekanan Hidrostatis, Faktor yang Mempengaruhi dan Contoh-contohnya

Pengertian Tekanan Hidrostatis, Faktor yang Mempengaruhi dan Contoh-contohnya

Tekanan hidrostatis merupakan salah satu materi yang paling banyak digemari di bidang fisika.  Sebagaimana kita ketahui, tekanan zat terdiri dari dua macam, yaitu tekanan zat cair dan tekanan zat padat. Tekanan hidrostatis sendiri merupakan persamaan kata dari tekanan zat cair. Dalam fisika, tekanan zat cair atau tekanan hidrostatis diartikan sebagai tekanan di dalam zat cair diam yang terjadi karena zat cair tersebut dipengaruhi oleh kedalaman. Ilmu yang mempelajari mengenai zat cair diam disebut sebagai hidrostatika atau statika fluida.

Tekanan yang terjadi pada suatu titik dalam zat cair terjadi akibat gaya berat zat cair yang ada di atas titik tersebut. Gaya berat tersebut bekerja pada bidang dasar sebab adanya gaya gravitasi yang mengakibatkan adanya tekanan. Semakin banyak air yang ada di atas bidang dasar, maka akan semakin besar tekanan di bidang dasar tersebut. Tekanan akibat pengaruh gaya gravitasi itulah yang disebut dengan tekanan hidrostatis. Persamaan dari tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

Persamaan Tekanan Hidrostatis

P = F . A

Keterangan:

P = tekanan hidrostatis

F = gaya berat zat cair

A = luas permukaan bejana

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatis

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya tekanan hidrostatis, yaitu:

  1. Masa Jenis Zat Cair (ρ)

Jika massa jenis suatu zat cair makin besar massa jenis, maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatisnya. Misalnya, ada tiga jenis zat cair, yaitu air, minyak, dan larutan garam yang dimasukkan ke tiga wadah yang terpisah. Saat kita menunjuk titik dengan kedalaman yang sama pada masing-masing cairan, maka efeknya akan berbeda. Tekanan hidrostatis pada titik larutan garam akan lebih besar daripada air biasa. Sementara, tekanan hidrostatis air akan lebih besar dibanding minyak.

  1. Kedalaman Zat Cair (h)

Kedalaman zat cair juga mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat cair. Semakin jauh suatu titik dalam zat cair dari permukaannya, maka akan semakin besar tekanan hidrostatisnya. Maksudnya, tekanan hidrostatis akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman titik zat cair.

Misalnya, pada sebuah wadah diberi tiga lubang yang posisi ketinggiannya berbeda. Jarak pancaran air pada titik atau lubang yang paling bawah akan lebih jauh daripada titik yang berada si atasnya. Hal tersebut dikarenakan lubang yang paling bawah mengalami tekanan hidrostatis yang paling besar dibanding dua titik lain yang ada di atasnya.

  1. Percepatan Gravitasi (g)

Percepatan gravitasi juga dapat mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat cair. Percepatan gravitasi yang dikombinasikan dengan massa jenis zat cair, maka akan menghasilkan besaran berat zat cair (S). Persamaannya adalah sebagai berikut:

S = ρ . g

Keterangan:

S = berat jenis zat cair

ρ = massa jenis zat cair

g = percepatan gravitasi

Faktor yang tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatis adalah hal – hal yang tidak disebutkan dalam persamaan diatas seperti : berat jenis zat cair, massa jenis zat cair, dan percepatan gravitasi.

Contoh Tekanan Hidrostatis

Sebenarnya ada banyak sekali contoh dari tekanan hidrostatis yang biasa kita temui di kehidupan sehari-hari. Namun, kerap kali kita tidak menyadari bahwa kejadian tersebut merupakan contoh dari  tekanan hidrostatis. Berikut ini beberapa contohnya agar kita makin memahami mengenai materi tekanan zat cair diam ini:

  1. Ketika kita menyelam di laut atau kolam, maka kita akan merasakan tekanan hidrostatis yang semakin besar jika kita menyelam semakin dalam.
  2. Dasar bendungan pada bagian bawah akan semakin tebal guna menahan tekanan zat cair yang semakin ke bawah semakin besar.
  3. Dalam pemasangan infus, semakin tinggi posisi botol infus, maka akan semakin besar tekanan yang terjadi. Hal ini membuat cairan infus dapat lebih mudah masuk ke aliran darah.

Itulah sedikit ulasan singkat tentang tekanan hidrostatis mulai dari persamaan hingga contoh dari tekanan itu sendiri. Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis, dengan menyimak ulasan di atas, tentu Anda sudah bisa menjelaskan sedikit tentang apa itu pengertian dari tekanan hidrostatis tersebut. Semoga informasi di atas bermanfaat!